"Melodi Kesedihan yang Terucapkan"

Terdengar gemuruh dalam keheningan,

Dalam setiap hembusan nafas yang tercekik.

Luka-luka yang tergores di dalam jiwa, Menyisakan bekas yang dalam, tak terucapkan.

Mata yang berkaca-kaca, Air mata menetes, mengalir tak terbendung. Di dalam kegelapan, aku terdiam sendiri, Membawa beban yang tak terungkapkan.

Ada rasa kehilangan yang menghantuiku, Seolah-olah sesuatu yang berharga telah hilang. Mengapa hati ini harus disakiti, Dalam sepinya malam yang sunyi?

Kesedihan membentuk lanskap pahit, Menghiasi hati dengan warna kelabu. Namun, di balik setiap pilu yang terasa, Ada kekuatan yang mengalir di dalam diri.

Dalam setiap tetes air mata yang jatuh, Ada kekuatan untuk bangkit dari kehancuran. Kesedihan bukan akhir dari kisah ini, Tetapi pijakan untuk melangkah lebih tinggi.

Dalam kesedihan, aku menemukan keberanian, Untuk menyelami diri yang terluka. Dalam setiap luka yang terbuka, Ada peluang untuk tumbuh dan menyembuhkan.

Puisi ini adalah ungkapan hati yang terluka, Kepada kesedihan yang menghampiri. Namun, di dalam kesedihan ini, aku berdiri tegar, Menyelami gelombang emosi yang tak terungkapkan.

Komentar